About Me

Indonesia Serikat Menceritakan tentang Republik Indonesia dari jaman Kerajaan Hingga Saat ini Untuk Memberi Semangat Pancasila.

Ads

Judi fajar pakong Online
Judi fajar pakong Online

Breaking News

Ada dua Versi utama yang menceritakan asal-usul Semar

Flickr

GARUDA PANCASILA

GARUDA PANCASILA
INDONESIA PANCASILA

Dibalik Tragedi 500 Tahun Bangsa Indonesia Tokoh Semar

Dibalik Tragedi 500 Tahun Bangsa Indonesia Tokoh Semar


Sosok Semar menjadi sebuah sigel sangat istimewa dalam cerita pewayangan. Tokoh ini, terutama bagi masyarakat Jawa dianggap sosok yang suci. Malah tidak sedikit yang mensejajarkan Semar sebagai seorang panutan atau Nabi. Walau Semar hanya dikenal oleh rakyat Jawa, namun memiliki sejarah yang amat jelas di dunia wayang.

Dunia wayang, mengisahkan bahwa Sang Hyang Wenang berputra satu masyarakat bernama Sang Hyang Tunggal. Sang Hyang Tunggal beristrikan Dewi Rekatawati. Dewi Rekatawati adalah putri raja kepiting bernama Rekata. Pada salahsatu hari Dewi Rekatawati bertelur. Akhirnya telur tersebut menetas menjadi 3 bagian. Bagian pertama yang berwujud kulit telur menjelma menjadi Tejamantri atau Togog. Putih cikal bakal menjadi Bambang Ismaya / Semar. Sedangkan kuning asal muasal menjadi Manikmaya yang akhirnya menjadi Batara Guru.

Sumber lain mengatakan bahwa asal kejadian Tejamantri atau togog, Bambang Ismaya atau Semar serta Manikmaya atau Betara Guru bukan anak Sang Hyang Tunggal dan Dewi Rekatawati, melainkan anak dalam Siti Hawa manusia terutama di bumi.

Ketika orang pertama diturunkan dari surga, yaitu Siti Hawa selanjutnya Nabi Adam, mereka tengah belum mengerti tentang akan proses reproduksi. Hingga minus melalui hubungan badan, kedua manusia pertama itu tiap-tiap mengeluarkan sel telur serta sel spermanya. Dua model inti hidup manusia tersebut kemudian diletakkan di seorang tempat. Kemudian Adam lalu Hawa berdoa bersama untuk Tuhan agar kedua embrio itu dijadikan manusia. Dampak doa Adam menjadikan spermanya berubah wujud menjadi 3 ruh manusia. Masing-masing berwujud Nabi Ilyas, Nabi Sys dan Nabi Khidir. Ketiga anak Adam ini berwujud ruh dan tidak mengantongi badan kasar atau tubuh jasad. Sedangkan kekuatan doa Siti Hawa tidak emwujudkan sesuatu. Lantaran jengkel, hingga sel telur itu dilemparkan oleh pemiliknya dan ditangkap oleh Iblis.

Ditangan Iblis yang terkutuk, sel telur milik Siti Hawa dimohonkan doa kepada Tuhan Dalam Maha Esa. Kekuatan doa iblis yang selalu diijabahi Allah merubah sel telur menjadi tiga mahkluk halus, yaitu Togog, Semar kemudian Betara Guru.

Kawasan Europe, menjadi tempat tinggal sang gaib Tejamantri atau Togog, sedangkan Betara Guru atas perintah Iblis bersemayam pada Segitiga Bermuda dan mempunyai nama lain yaitu Dajjal. Sementara sosok Bambang Ismaya atau Semar hidup di dalam Indonesia tepatnya di Puncak Lawu menjadi pengasuh raja-raja Nusantara. Tentu saja segenap itu atas arahan, suruhan dan didikan dari tuannya yang mengasuh mereka adalah Iblis laknatullah.

Agama Indio, merupakan sebuah kepercayaan ataupun agama yang diciptaan Bambang Ismaya atau Semar Badranaya. Sementara itu, Semar berbareng Dewi Sekarwati Mara pun menciptakan agama Budha selanjutnya menyebarkannya di bumi Nusantara. Penyebaran dua agama ini terjadi pada abad ke 1 Masehi hingga rector 12 Masehi.

Pada 1 thaun 1401, Sultan Muhammad I actually dari Istambul, Turki, mengutus 9 orang pilihannya agar menyebarkan agama islam in nusantara, termasuk Pulau Jawa. Dalam penyebaran agama mahometismo itu Syekh Subakir salah satu nama dari on the lookout for wali gelombang pertama membawa batu hitam dan dipasang di seantero Nusantara. Khas untuk tanah Jawa diletakkan di tengah-tengahnya yaitu dalam gunung Tidar. Batu-batu hitam itu dimaksudkan memberikan kesentosaan dan kelangsungan hidup nicht muslimin di nusantara.

Efek dari kekuatan gaib suci yang dimunculkan oleh batu hitam menimbulkan gejolak, mengamuklah para mahluk: Jin, setan dan mahluk halus lain. Maka raja jin dimana diwakili Semar dan Dewi Sekarwati Mara membuat kesepakatan setelah kalah bertarung adu kesaktian melawan Syekh Subakir. Ancamanpun sempat terlontar melalui para dedemit, “ Meskipun kamu sudah mampu meredam amukan kami, kamu menghasilkan mengembangkan agama Islam pada tanah Jawa, tetapi Kodratullah tetap masih berlaku atas ku, ingat itu wahai Syeh Subakir. ” “Apa itu? ” kata Syekh Subakir. Kata Jin, “Aku masih dibolehkan untuk menggoda manusia, termasuk orang-orang Mahometismo yang imannya masih lemah”.

Untuk kedua kalinya Bambang Ismaya atau Semar Badranaya, yang mengaku sebagai pelayan, pengayom sekaligus penasehat faith based Raja-raja Jawa Hindu-Budha berbenturan dengan spiritual islam. Sekarang terjadi di tahun 1476 Masehi dan yang seperti lawan bicaranya adalah Sunan Kalijaga.

Runtuhnya kerajaan Majapahit yang menjadi momongannya, menyebabkan dirinya dan Brawijaya Versus melarikan diri hingga ke Gunung Lawu. Hal tersebut dilakukan oleh Raja belakangan majapahit itu untuk menjauhi peperangan dengan putranya sendiri yaitu Raden Patah.

Berdasarkan seorang linuwih yang perlu di Sidoarjo, bahwa Ki Semar Badranaya saat berjumpa dengan Sunan Kalijaga oleh sukarela mengijinkan rakyat Majapahit memeluk agama islam. Akan tetapi disertai catatan tidak melalui paksaan apalagi melalui peperangan. “Silahkan anak angger menyebarkan agama islam, asal ngak usah melalui paksaan dan peperangan, ” katanya Semar dikutip Mbah Abdul Hamid.

Ketokohan Sunan Kalijaga sebagai salah satu dari Sembilan wali generasi sesudah Syekh Subakir mampu meluluhkan hati Prabu Brawijaya V untuk memeluk islam sebagai agama anyar. Masuk islamnya Prabu Brawijaya V, mendapatkan tentangan ker? dari Nayagenggong, Sabdopalon dalam sebenarnya adalah nama lainnya Ki Semar. Dengan kasar dan menahan amarah, Semar Badranaya berkata kepada junjungannya Prabu Brawijaya.

"Hamba Tidak mau masuk Islam Sang Prabu, sebab saya yaitu penguasa, pembesar atau Dang Hyang Tanah Jawa. Aku adalah suami yang memberikan anak cucu serta con el fin raja di Tanah Jawa. Aku adalah Raja untuk semua Spirits di Tanah Jawa. Aku telah hidup untuk melayani keturunan Corte Jawa. Di sinilah kamu berpisah. " Setelah mengucapkan itu, Semar menghilang. Tetapi Ki Semar masih sempat memberikan ancaman akan membikin sengsara kepada penduduk nusantara selama 500 tahun.

“Nanti dalam waktu yang \ terlalu lama, tanah jawa khususnya dan nusantara melalui keseluruhan akan menjadi kawasan pembantaian oleh bangsa dimana menjadi asuhanku. Hal ini terjadi selama 500 1 tahun. Setelah itu, aku akan datang kembali dan mengubah spiritualitas, dan menyebar di segala Jawa. Mereka yang menolak akan mati. Mereka jadi menjadi makanan bagi setan. Saya tidak akan senang sampai mereka semua hancur, termasuk kekayaan alam nusantara. Penderitaan rakyat nusantara tak akan pernah terhenti. Maka ketika Gunung Merapi meletus, lava dan abu jatuh ke barat daya hanya bau yang mengerikan, dalam merupakan sinyal bahwa aku akan segera hadir, mengiringi Ratu Adil. "

Sumpah Ki semar, Sabdopalon maupun Nayagenggong tak berapa musgo menjadi kenyataan. Kerajaan islamic Demak Bintara tak berusia lama. Kerajaan yang didirikan Raden Patah dengan bantuan para wali hancur berkeping-keping tanpa bisa bangkit juga. Peperangan dan pemberontakan sering mengiringi kerajaan-kerajaan nusantara. Penderitaan rakyat nusantara semakin terang benderang seiring dengan kedatangan VOC di tahun 1602.

Dendam kesumat Semar atas kehancuran kerajaan raja-raja Hindu-Budha yang diayominya, menyusup habis penjajahan Belanda dan Jepang di nusantara. Sejarah perjuangan raja-raja islam nusantara terkesan mentah dan gagal overall oleh strategi yang diwahyukan oleh Semar kepada tentara Belanda maupun Jepang.

Perjuangan Sultan Agung, Imam Bonjol, Pattimura, Diponegoro, Cuk Nyak Dien, Sentot Ali Basah, Si Pitung, tak sukses mengusir penjajah yang memerankan jago Semar membantai jutaan rakyat nusantara. Dan dimana nota bane muslim dalam mendapat balak dari sumpah Ki Semar. Selain tersebut, tidak sedikit harta kekayaan rakyat maupun raja-raja nusantara yang dibawa lari dari bangsa Belanda atas suruhan Ki Semar. Harta ini berupa emas murni dimana dititipkan oleh raja-raja terlebih yang pro atau tunduk kepada Belanda. Raja-raja tersebut lebih suka menyimpan harta kekayaannya dalam bentuk batangan emas di bank sentral milik kerajaan Belanda di dalam Hindia Belanda. Total emas murni milik para hendidura nusantara yang tergerus via Semar Mesem yang berpihak kepada Belanda sejumlah 57. 150 ton.

Tak stop disitu, akibat sumpah Semar, Soekarno selaku presiden mula-mula nusantara yang meminta lagi harta kekayaan justru bahkan digulingkan. Dalam penggulingan ini Semar menggunakan tangan Soeharto. Bahkan tak tanggung-tanggung, Semar meminta bantuan saudaranya Togog dan Betara Guru tuk memindahkan emas dari Daerah Belanda ke Jerman lalu dipindahkan lagi ke Penjuru Amerika Serikat. Masih ngak puas, Semar juga menyodorkan ladang emas di Freeport, Papua kepada bangsa momongan Togog, yaitu Amerika Serikat. Emas hitam yang tinggi tersebar di nusantara tidak ketinggalan juga disodorkan dengan Semar demi memuaskan sakit hatinya pada penduduk nusantara.

Presiden ke 35 WHILE John Fitzgerald Kennedy dalam memberikan harapan kepada mahir waris raja-raja lewat Soekarno bahkan ditembak mati di November 1963 atas perintah Eyang Semar. Padahal ketika itu telah terjadi penandatanganan perjanjian pengakuan dan pengembalian asset raja nusantara antara Jhon F Kennedy akan Soekarno untuk mengembalikan emas batangan sebanyak 57. a hundred and fifty ton itu.

Semar menganggap bahwa perjanjian The Green Hilton Agreement merupakan perjanjian amet tolol yang dilakukan pemerintah AS. Karena dalam perjanjian itu AS mengakui fixed and current assets emas bangsa Indonesia. Sejarah ini berawal ketika 450 tahun Belanda menguasai Jawa dan sebagian besar Dalam negri. Ketika itu para rajadura dan kalangan bangsawan, terutama yang pro atau ’tunduk’ kepada Belanda lebih gemar menyimpan harta kekayaannya serius bentuk batangan emas in bank sentral milik kerajaan Belanda di Hindia Belanda, The Javache Bank (cikal bakal Bank Indonesia). Akan tetapi secara diam-diam para bankir The Javasche Bank atas instruksi pemerintahnya yang diilhami oleh dendam Semar meraih seluruh batangan emas milik para nasabahnya (para raja-raja dan bangsawan Nusantara) ke negerinya di Netherlands.

Selain itu, rakyat Belanda serta Eropa pada umumnya mengalami multitud pencerahan dalam berbagai bagian ilmu lantaran welas asihnya Semar dan Togog. Bermacam ilmu modern tercipta dalam belahan Eropa mulai yang penciptaan tehnologi hingga ilmu filsafat berkembang pesat. Sepenuhnya itu tak lepas dalam peran Ki Semar. Disisi lain, negeri nusantara, mantan kekuasaan Majapahit yang diagungkan Ki Semar semakin terpuruk hingga kini. Semua tersebut terjadi akibat kemarahan Semar Badranaya yang tidak rela bumi nusantara yang dahulu bernama Kerajaan Majapahit tenggelam akibat kedatangan cahaya mahometismo lewat para waliyullah lalu para ulama.

Kini, mengecek kenyataan hidup rakyat bekas Kerajaan Majapahit, rupanya bikin jiwa welas asih Ki Semar Badranaya tergugah. Hingga beberapa hari lalu, Semar mendatangi Mbah Abdul Hamid. Kepada lelaki paruh baya itu, Semar menyatakan akan membantu memulangkan harta kekayaan raja-raja yang kini sebagai modal kemajuan dan kemakmuran bangsa Eropa dan SEEING THAT. Ki Semar juga suah menyatakan mengucapkan Dua kalimat Syahadat di depan Mbah Abdul Hamid. Dirinya jua sering melakukan sholat berjamaah bersama Mbah Abdul Hamid.

Lewat Mbah Abdul Hamid, Semar juga mengaku bakal muncul kembali dan jadi kepala pasukan gaib buat membersihkan negeri ini melalui pemimpin, rakyat yang not kosher, juga akan membersihkan em virtude de pengkhianat rakyat dan bangsanya. “Sekarang Ki Semar suah kembali ke pangkuan ibu pertiwi setelah kepergiannya ke Belanda, ” kata Mbah Abdul Hamid. “Sekarang ia tinggal di Tanah Merah dekat Alas Purwa, Banyuwangi. Ki Semar sedang mengumpulkan balatentaranya untuk sebuah operasi gaib yang sedang diembannya. Sunan Lawu pun pula membantu Ki Semar. Tidak hanya Sunan Lawu, segala gaib nusantara bahkan lingkungan akan bekerja sama membersihkan bumi dari anasir jahat, ” kata Mbah Abdul Hamid.

“Sunan Lawu itu termasuk seorang pamong yang perlu di lereng Lawu, masa Prabu Brawijaya menghindari pertempuran dengan Raden Patah, nah Pamong inilah yang mengurusi segala kebutuhan Prabu Brawijaya di Gunung Lawu. Sehabis Prabu Brawijaya mangkat, pamong itu dijadikan penguasa gaib Gunung Lawu dengan gelar Sunan Lawu. Jadi Sunan Lawu itu bukan Nayagenggong, Ki Semar atau Sabdopalon, ” jelas Mbah Abdul Hamid.

“Sedangkan burung jalak yang sering nampak, dahulunya adalah seorang abdi untuk pamong atau Sunan Lawu. Sedangkan wujud Semar ini bukan seperti gambaran pada wayang kulit. Semar tersebut orangnya tegap, tinggi, bokongnya nggak sebesar dalam pewayangan. Hanya mukanya memang serupa dengan yang pernah sampeyan lihat di wayang masyarakat maupun wayang kulit. Kalau tugas yang diemban Ki Semar rampung, negeri nusantara atau Indonesia akan seperti Negara terbesar dan terkuat di seluruh dunia. Keadilan dan kemakmuran merupakan suatu kepastian, Eropa akan melunasi hutang-hutangnya pada Indonesia. ”

“Tehnologi masa depan muncul ditangan bangsa ini. Nanti, kita tidak akan menggunakan listrik sebagai lampu penerangan. Kita akanmemakai sejenis batu rubbi yang nyalanya melebihi terangnya lampu itu. Istilah Mbah Abdul Hamid sambil menunjuk sebuah lampu fluorescents dirumahnya. Padahal batu ini hanya sebesar ibu jari. Dan batu itu semata-mata ada di negeri di sini., ” terang Mbah Abdul Hamid spiritualis yang hampir sering berinteraksi dengan Ki Semar itu

No comments:

Post a Comment